BeritaIN, JAKARTA - Warga RT 003 RW 014 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat mengeluh karena adanya edaran surat dari pengurus RT yang mengatas namakan kebersihan lingkungan yang meminta dana tunjangan hari raya (THR) kepada warganya.
Sebelumnya, hal serupa juga telah terjadi di salah satu RT di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Pungli THR tersebut malah sempat viral di media sosial dan kasusnya sampai ke telinga birokrat di Pemrov DKI Jakarta.
“Saya saja belum dapat THR dari kantor, ini pengurus RT malah minta THR duluan, pusing jadi saya,” kata M (30) kepada wartawan, Minggu (9/4).
M warga kontrakan, mengaku tiap bulan juga dipungut iuran sampah, keamanan dan iuran-iuran lain yang sifatnya untuk kegiatan-kegiatan internal pengurus RT.
Menurut M, untuk iuran sampah dan keamanan tidak menjadi soal. Tapi dirinya mengeluhkan sebentar-bentar ada saja iuran untuk acara-acara kegiatan RT.
“Iuran keamanan dan sampah okelah, walaupun kita buang sampah sendiri. Tapi untuk seperti THR saya keberatan,” tuturnya.
Hal senada juga dikeluhkan warga kontrakan berinisial A (40). A mengaku keberatan kalau pengurus RT minta-minta warganya terutama warga kontrakan/kos untuk membayar iuran THR.
“Saya lagi susah, kerjaan aja terlat bayar gaji, boro-boro untuk bayar THR pengurus RT,” ujarnya.
Dua warga kontrakan ini berharap kepada lurah, camat maupun wali kota untuk memberikan arahan kepada para ketua RT agar melarang siapapun pengurus untuk meminta iuran THR kepada warga.
Sementara itu, Lurah Cengkareng Timur Boy Purba saat dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsapp pada Minggu (9/4) malam tidak memberikan jawaban.